Apakah fosil bisa dibuat?

Foto: wikimedia.org

Perlu dipahami terlebih dahulu, bahwa definisi fosil adalah sisa/bekas/jejak kehidupan masa lalu yang telah terawetkan secara alamiah, biasanya berumur lebih dari 10.000 tahun. Dengan demikian, fosil merupakan bukti adanya kehidupan yang terkandung dalam lapisan tanah/batuan dan terbentuk secara alamiah. Ini adalah fosil asli.

Kalau ada fosil yang bisa dibuat oleh manusia dengan teknologi tertentu namanya adalah “fosil buatan”. Fosil buatan ada 2 jenis, yaitu replika (cetakan) dan rekayasa (tiruan). 

 
Fosil replika merupakan turunan/cetakan sesuai dengan fosil aslinya, hanya saja dibuat dari bahan kimia tertentu seperti gipsum, silikon atau fibre glass. Replika ini secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan sebagai data penelitian, karena sesuai dengan aslinya. Sedangkan fosil rekayasa dapat merupakan tiruan ataupun hasil karya seni yang sarat dengan subyektivitas keinginan sang pembuat, bahkan kadang dapat mengarah kepada pemalsuan yang mungkin tidak disadari. Secara ilmiah jenis ini tidak dapat dijadikan data, karena fosil buatan biasanya adalah berasal dari sisa kehidupan sekarang yang diproses dengan cara tertentu agar mengeras seperti batu dan kelihatan kusam seperti barang berumur tua.
Perbandingan replika dengan rekayasa/patung, seperti halnya potret dengan lukisan.


Perbandingan replika dengan rekayasa/patung, seperti halnya potret dengan lukisan.

(Sinbas, 2006, dari berbagai sumber)

Mengapa emas murni kadarnya 24 karat, bukan 100 karat?

Sumber foto: http://www.wikimedia.org

Istilah karat berasal dari bahasa Yunani keration yang kemudian diambil oleh bahasa-bahasa lain menjadi carat (Perancis), carato (Italia) dan qirat (Arab) yang berarti kacang polong. Pada zaman dulu biji-bijian sering digunakan untuk menakar benda berkuantitas keciil. Satu qirat sama dengan 4 butir kacang polong. Mulai tahun 1575 ukuran ini digunakan untuk menakar berat berlian. Ukuran keration Yunani ekuivalen dengan ukuran siliqua Romawi yang beratnya sama dengan seperduapuluhempat koin emas di zaman kaisar Konstantin dari Byzantium Timur. Sejak saat itu karat berarti “bagian dari seperduapuluhempat” dan ditetapkan menjadi ukuran untuk mengukur kadar kemurnian emas (bukan beratnya). Dengan demikian emas 24 karat adalah emas murni (tidak ada campuran logam lain). Emas 22 karat berarti terdiri dari 22 bagian emas, 1 bagian tembaga dan 1 bagian perak.


Saat ini sistem karat diperluas menjadi sistem millesimal, yang diterapkan untuk mengukur kadar kemurnian campuran platina, emas, dan perak. Sistem ini lebih mudah dipahami karena menghitung bagian-bagian per seribu logam murni yang terkandung dalam suatu campuran logam (alloy). Jadi, jika disebutkan emas 750 berarti kandungan emasnya 75%, dan sisanya adalah logam-logam lain. Sistem millesimal menggunakan tiga angka bulat seperti contoh di atas. Di toko-toko emas saat ini orang pada umumnya tidak menggunakan karat melainkan menyebutkan prosentasi kadar emas, misalnya dengan menyebutkan emas 70, emas 80, yang berarti kandungan emasnya 70% dan 80%.
(Julimar 2006, dari berbagai sumber)

Mengapa hitungan minyak bumi memakai barel?

Edwin L. Drake (www.wikipedia.c0m)

Pemakaian istilah barel untuk satuan unit pengukuran minyak bumi berawal dari ladang minyak Pennsylvania di Amerika Serikat. Minyak bumi di Pennsylvania ini pertama kali ditemukan oleh Kolonel Drake pada tahun 1859. Pada waktu itu minyak bumi hasil pengeboran ditempatkan dalam gentong-gentong kayu. Barel sendiri berasal dari kata barrel dalam bahasa Inggeris yang berarti gentong. Sejak saat itu kata barel menjadi satuan untuk pengukuran minyak bumi. Dalam proses pengangkutan minyak bumi dari ladang minyak sampai ke konsumen terjadi pengurangan volume sebagai akibat alamiah karena transportasi sehingga ukuran barel ini tidak sama. Akhirnya setelah berkembang sistem ukuran dengan metrik maka barel pun diubah ke dalam liter tetapi itu pun masih ada perbedaan antara minyak bumi dengan benda cair lainnya (misalnya anggur). Jadi satu barel minyak bumi setelah dikonversi ke dalam liter adalah sama dengan 158,97 liter (159 liter), tetapi satu barel anggur hanya 119 liter. Itu menurut orang Amerika. Menurut orang Inggris beda lagi. Tetapi dunia internasional membuat kesepakatan bahwa barel yang dipakai adalah barel Amerika sehingga satu barel minyak bumi sama dengan 159 liter. Pemakaian barel pun hanya khusus untuk minyak mentah, sedangkan untuk penjualan kepada konsumen (yang sudah diolah) digunakan standar pengukuran liter.

(Julimar, 2006: dari berbagai sumber)